(1). STATUS RIWAYAT MENGAJAR AZRANI ERY SAPUTRA SEBAGAI DOSEN DI PDPT DIKTI UPDATE DATA 03-NOVEMBER-2018 (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/status-riwayat-mengajar-azrani-ery_12.html (2). PROFILE KU STATUS DOSEN BEKERJA DAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/profile-ku-status-dosen-bekerja-dan_76.html (3). PROFILE KU STATUS DOSEN BEKERJA DAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS KARIMUN (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/profile-ku-status-dosen-bekerja-dan_11.html (4). DATA DOSEN AZRANI ERY SAPUTRA DI WEBSITE PROFILDOSEN.COM (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/data-dosen-azrani-ery-saputra-di.html
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
DIIKUT SERTAKAN DALAM PERLOMBAAN KARYA TULIS MAHASISWA YANG DITAJA OLEH MAPALA WINNETOUN FAKULTAS TEKNIK Universitas Riau (UNRI) Th-2005
DENGAN TEMA
“ EKSISTENSI GENERASI MUDA DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN “
oleh
AZRANI ERY SAPUTRA
I. PENDAHULUAN
Permasalahan lingkungan hidup sejak dari dahulu sudah menjadi perhatian yang serius. Hal ini terlihat pada setiap tanggal 5 Juni yang ditetapkan sebagai hari lingkungan hidup sedunia, dimana pada hari inilah pertama kali sejak dasawarsa 1970-an yakni pada tahun 1972 telah dilakukan sebuah kesepakatan tentang peringatan Lingkungan Hidup dalam sebuah konperensi yang nantinya disebut sebagai Konperensi Stockhlolm.
Jauh sebelum diadakannya konperensi dunia tentang lingkungan hidup, ternyata di Indonesia perhatian akan lingkungan hidup ini sudah muncul sejak era tahun 1960-an yang pada saat itu gencar dilakukan oleh media massa tentang permasalahan pencemaran.
Dalam era pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah sekarang, lingkungan hidup merupakan bagian penting untuk diperhatikan,karena memang permasalahan lingkungan ini akan erat kaitannya nanti dengan upaya pembangunan yang diharapkan dapat bersinergi dan serasi jika disertai dengan usaha pengembangan lingkungan hidup yang aman dan ideal, karena ketika hal itu tak terealisasi maka kekhawatiran akan rusaknya lingkungan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan akan segera terwujud.
Masih ingat dengan tragedi Teluk Minamata dibarat daya Pulau Kyushu,tepatnya kejadian itu melanda Jepang pada akhir tahun 1953 dimana penduduk, nelayan dan keluarganya memakan ikan, dan terjadilah wabah neurologis, dimana para penderita secara progresif mengalami lemah otot, hilangnya penglihatan, terganggunya fungsi otak dan kelumpuhan yang dalam hingga semuanya koma dan berakhir dengan kematian. Baru pada tahun 1959 dapatlah terungkap bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar oleh metilmerkuri, dimana sumber metilmerkuri tersebut (metilmerkuri terbentuk dari asethaldehide dan air raksa anorganik yang digunakan sebagai katalisator) adalah limbah pabrik kimia milik Chisso Co yang mengandung Hg yang memproduksi plastik (PVC). Limbah tersebut dibuang ke Teluk Minamata selama beberapa tahun sebelum 1953. Penyakit tersebut kemudian dikenal dengan nama Penyakit Minamata.
Masih di Jepang, sebuah tambang seng (Zn) milik Makioko Co, di Prefektur Toyama. Dalam perang dunia ke dua, produksi seng tambang tersebut ditingkatkan tanpa disertai pengoahan limbah yang memadai. Limbahtersebtu dibuang ke Sungai Jintsu. Dalam tahun 1947, 44 orang dri desa-desa ditepi sungai tersebut menderita penyakit “Rematik“ yang aneh disertai rasa sakit yang nyeri, terjadi warna kuning pada gigi, hilangnya kemampuan mencium dan terjadinya kerusakan sumsum tulang.
Malapetaka lain yang juga serupa terjadi dan menimpa daerah Ghana yakni benih jagung yang diperlakukan dengan fungisida air raksa yang dimakan oleh penduduk setelah benih tersebut dicuci bersih. Penduduk menyangka, dngan pencucian itu racun tersebut dapat hilang hilang, karena hal itu telah mereka lakukan dengan benih yang telah diperlakukan dengan DDT tanpa terjadinya peracunan, dan ternyata 142 orang dari jumlah penduduk sekitar 250 oragn di Desa Yalovi didaerah Volta yang memakan banih jagung yang diobati itu menderita sakit.
Tahun 1969 terjadi suatu reaksi yang terkenal dengan sebutan NEPA dimana dalam reaksi tersebut mengecam terhadap lingkungan yang tercemar oleh pestisida, limbah indsutri, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya nilai estetika alam.
Lain hal lagi kejadiannya di Los Angeles yakni negara bagian Kalifornia Amerika Serikat, tahun 1950 terjadi gangguan asap kabut atau Asbut yang menyelubungi kota, menggangu kesehatan dan merusak tanaman. Ternyata asbut tersebut berasal dari gas limbah kendaraaan dan pabrik yang mengalami fotooksidasi yang terdiri dari ozon, peroksiasetil nitrat (PAN),nitrogen oksida dan zat lain, dimana dengan adanya inversi termal diudara pada waktu-waktu tertentu asbut terperangkap diudara atas kota (Soemarwoto; 1997).
Seperti yang dikatakan oleh SASTRAWIJAYA; 1991 bahwa “Pembangunan yang dilaksanakan secara besar-besaran di Indonesia dapat membawa dampak negatif terhadap lingkungan”. Jika melihat Indonesia sendiri maka akan tampak kehancuran lingkungan hidup yakni hutan akibat Illegal logging, sebuah usaha yang sebenarnya bermaksud untuk membangun dalam hal penyediaan lapangan kerja, namun karena kondisi yang tak terkendali maka upaya pembangunan berubah manjadi kondisi kritis yang setiap saat bisa berubah menjadi peluang akan sebuah kehancuran lingkungan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Najmiyarti dalam reportase beliau dalam Bahana Mahasiswa tentang hutan Indoensia yang semakin kritis akibat telah dilakukan Illegal logging didalamnya karena dari data-data yang didapat bahwa Indonesia kehilangan hutan asli sebesar 72 persen, dan ini merupakan salah satu angka kerusakan hutan tertinggi didunia.
Semua rentetan peristiwa diatas merupakan gambaran betapa kurangnya perhatian kita terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan. Akan tetapi fakta-fakta itu bukan bermaksud untuk menyetop pembangunan, akan tetapi hal itu lebih ditujukan agar menempatkan manusia sebagai pelaku pembangunan dan sekaligus sebagai penerima hasil pembangunan untuk lebih berfikir arif (BAEHAQI:1993). Ironis memang tapi itulah realita yang harus dihadapi dengan kondisi seperti itu, semua item peristiwa yang diutarakan, sebagai upaya penyadaran dengan harapan nantinya muncul sebuah keinginan setelah tergambar sebab dan akibat dari kelalaian manusia karena tidak melakukan pembangunan yang ramah lingkungan maka untuk itu, diharapkan adanya komponen penyelamat yang punya keinginan dan semangat tinggi untuk meminimalisir semua kondisi tadi.
Harapan besar dari itu semua tidak lain adalah para mahasiswa yang berperan sebagai generasi muda selain masih punya semangat yang besar untuk dapat mencegah, peran mahasiswa sebagai kontrol sosial diharapkan bisa mengembalikan semua aset dari komponen ekosistem yang lumpuh akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
II. PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
Pada dasarnya suatu lingkungan akan selalu alami jika kestabilan lingkungan tersebut masih terjaga dengan rapi. Beberapa aplikasi untuk kondisi tersebut terlihat pada kondisi hutan yang lebat dan masih ditumbuhi oleh banyak tumbuhan, didiami oleh banyak binatang. Sungai yang didiami oleh segerombolah ikan, serta terjadinya simbiosis mutualisme dimana hal itu terjalin kondisi yang menguntungkan antara manusia, hewan dan lingkungan (Channiago; 1981).
Telah dipaparkan semua kejadian yang cukup tragis akibat ketelodoran manusia dalam memamfaatkan lingkungan untuk pembangunan. Contoh-contoh diatas cukup menunjukkan bahwa kondisi itu mengharapkan pada semua fihak untuk melakukan pembangunan yang berbasis kelestarian lingkungan. Karena hanya dengan itu lingkungan akan selalu alami dan ideal.
Namun keadaan ideal itu tak terjadi sekarang, apalagi jika melihat kondisi rusaknya lingkungan yang makin kian tak terkendali. Tak ada jalan lain untuk dapat mewujudakan semua kecuali melakukan “Reformasi Lingkungan”. Pembabatan hutan dan reklamasi tanah tanpa reboisasi, pembuangan limbah kesungai yang mengakibatkan kematian banyak ikan, pencemaran udara akibat penggunaan bahan bakar yang berlebihan dan tak terkendali, penambangan pasir laut hingga rusaknya ekosistem pantai danmasih banyak lagi kondisi yang tidak menyenangkan terjadi pada zaman ini.
Pembangunan sangat diprlukan untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan terutama penghasilan, namun tidak sedikit pembangunan itu sendiri memberikan dampak negatif seperti yang telah diuraikan banyak contoh tentang dampak negatif pembangunan. Tapi sebenarnya bukan pembangunan yang mesti disalahkan akan tetapi kita mencoba untuk waspada dengan memeperhitungkan berusaha menekan sekecil mungkin dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan itu nantinya. Oleh karena itu perlu adanya pembangunan yang berbasis lingkungan dalam bentuk pembangunan yang berkelanjutan, dimana pembangunan tersebut mengusahakan adanya dukungan pembangunan terhadap lingkungan serta terpenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengeurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka dan berupaya agar pembangunan itu terus menerus berjalan dengan bantuan berbagai komponen sumber daya (Soemarwoto; 1997). Dan disini kita berharap generasi penerus adalh semua komponen bangsa dan termasuk para pemuda agar dapat ikut andil didalamnya.
III. PERAN PEMUDA DALAM MEREFORMASI PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN
Reformasi lingkungan sebenarnya merupakan sebuah tawaran konsep berupa ide ketika melihat kefakuman para pemuda dan lemahnya keinginan mereka dalam upaya mengendalikan lingkungan.
Hal ini memang seharusnya diacung kepermukaan dan konsep ini memang seharusnya dipikul para pemuda, karena selama ini yang mereka usung hanya reformasi politik yang abstrak.
Tapi hal itu tidak salah jika dilakukan oleh para pemuda terutama para aktivis kampus, namun dalam hal ini akan lebih baik bagi para pemuda terutama para pemuda dikalangan mahasiswa untuk melakukan refromasi lingkungan dengan upaya memelihara dan menjaga lingkungan serta merubah kondisi lingkungan yang rusak akibat pembangunan yang tidak berfihak pada kelestarian dengan melakukan aktivitas penyelamatan .
Peran pemuda sangat diharapkan disini, karena dengan kondisi mereka yang masih kuat dan bersemangat diharapkan mereka dapat mengambil peran ganda, berperan sebagai warga negara sekalibus sebagai pemuda aktivis lingkungan dengan melakukan berbagai kegiatan mulai dari penjagaan, pemeliharaan dan penanggulangan ketika terjadi kerusakan.
Jika kita mau melihat dunia luar, ternyata kesadaran akan terwujudnya lingkungan yang baik sudah ada hal ini terlihat dari munculnya berbagai gerakan yang mengatas namakan penyelamatan lingkungan.
DR.Ton Diert dalam NIEZ; 1998guru besar geografi lingkungan di Universitas Amsterdam Belanda mengungkapkan ada beberapa kelompok aliran peduli lingkungan, dimana dari sini kita akan melihat dari mana sebaiknya para pemuda mengambil peran dan kerangka berfikir dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Gerakan Fasis Lingkungan (Eco Fascism), mereka memperjuangkan masalah lingkungan itu sendiri dengan resiko apapun lingkungan harus dilindungi.
Gerakan Pembangunan Lingkungan (Eco developmentalism), mereka mengatakan bahwa lingkungan juga perlu dilestarikan sebagai jaminan dengan maksud keberadaan bahan baku dapat juga terpenuhi untuk pertumbuhan ekonomi.
Gerakan Lingkungan Kerakyatan (Eco Populism), yakni memperjuangkan bahwa hutan untuk rakyat (forest for people).
Banyak pilihan dan langkah yang dapat diambil dengan melihat pola gerakan dari ketiga kelompok tersebut. Yang jelas langkah yang dapat dilakukan oleh para pemuda untuk melakukan Reformasi Lingkungan seperti konsep berikut:
Membentuk kelompok pemuda yang memiliki kesamaan ide dan pandangan dalam hal pemeliharaan lingkungan
Membangun jaringan dengan para LSM (Lembaga Sosial Masyarakat). Terutama yang LSM yang berjuang dalam berbasis lingkungan
Melakukan rasionalisasi tindakan terhadap lingkungan terjadi kerusakan maupun tidak, seperti melakukan aktivits pemeliharaan kesuburah tanah, penghijauan, mencegah pengrusakan hutan dan mengurangi pencemaran udara, air dan tanah.
Melakukan konsep tanding saat aspirasi tak terdengarkan ketika perjuangan mempertahankan sebuah lingkungan yang terzhalimi tidak diperhatikan.
Memanajemen Lingkungan dengan konsep Environmental Management System (EMS) yakni :
·Perencanaan, meliputi identifikasi aspek lingkungan dan penetapan tujuan
·Implementasi, termasuk pelatihan dan pengendalian operasi;
·Pemeriksaan, termasuk monitoring dan pemeriksaan hasil kerja
·Evaluasi, termasuk evaluasi kemajuan kerja dan perbaikan sistem. (http://www.tlitb.org)
Melakukan sosialisai dengan cara menginformasikan pada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Walaupun kondisi lingkungan sekarang sudah mengenaskan, perairan, udara dan tanah sudah banyak yang tercemar, namun bukan salah teknologi ataupun pembangunan, namun manusialah yang tak mau menjaga dan tak pernah memperhatikan lingkungan sehingga akibat fatal akhirnya yang akan diderita oleh manusia itu sendiri seperti yang tergambar dari beberapa contoh pencemaran yang telah dipaparkan diawal.
IV. PENUTUP
Tidak ada kata terlambat, generasi muda khususnya para pemudalah yang mesti menjadi ujung tombak untuk melakukan pembangunan yang berbasis lingkungan, apa lagi dengan kondisi pembangunan yang kini sangat tidak bersahabat dengan lingkungan. Dengan langkah dan strategi yang apik semoga perjuangan dalam melakukan Konsep Reformasi Lingkungan yang diajukan ini dapat kiranya terealisasi dan selalu dikembangkan dengan adanya kesadaran yakni berupaya merawat dan menjaga serta memelihara lingkungan hidup hingga tetap lestari.
DAFTAR PUSTAKA
Channiago Arifinal,Sirodjudin Ijod, Drs Drs; 1981. Memelihara Kelestarian Lingkungan Hidup. Penerbit Angkasa Bandung.
(1). STATUS RIWAYAT MENGAJAR AZRANI ERY SAPUTRA SEBAGAI DOSEN DI PDPT DIKTI UPDATE DATA 03-NOVEMBER-2018 (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/status-riwayat-mengajar-azrani-ery_12.html (2). PROFILE KU STATUS DOSEN BEKERJA DAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS TEUKU UMAR ACEH BARAT (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/profile-ku-status-dosen-bekerja-dan_76.html (3). PROFILE KU STATUS DOSEN BEKERJA DAN MENGAJAR DI UNIVERSITAS KARIMUN (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/profile-ku-status-dosen-bekerja-dan_11.html (4). DATA DOSEN AZRANI ERY SAPUTRA DI WEBSITE PROFILDOSEN.COM (klik langsung link dibawah ini) https://azranierysaputra.blogspot.com/p/data-dosen-azrani-ery-saputra-di.html
Setiap pengguna smartphone apalagi yang berjalan di sistem operasi Android tentu menggunakan salah satu layanan dari Google yakni Google Maps. Nah tahukah Anda jika layanan yang memudahkan kita untuk mencari arah dan tempat tersebut baru saja mendapatkan pembaruan dari sang raksasa pencarian, Google? Ya, pembaruan tersebut adalah kemampuan yang memungkinkan penggunanya untuk saling berbagi lokasi dengan kontak entah itu kontak telepon atau teman di berbagai media sosial lainnya seperti WhatsApp, BBM, Facebook dan lainnya. Bagi Anda yang belum tahu dengan fitur tersebut, untuk itu Tim Telset.id akan memberikan cara agar Anda bisa share lokasi pakai Google Maps kepada orang-orang terpercaya entah itu teman, keluarga atau pacar. Yuk ikuti caranya! Pertama tentunya buka aplikasi Google Maps di Android Anda. Jika sudah, tekan tombol berbentuk "hamburger" yang berada di kiri atas layar, dan tekan opsi Share Location , tepat di bawah Your Contribution . Selanjutnya, tekan to...